Umroh adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang dilakukan dengan mengunjungi Kota Suci Makkah dan melakukan serangkaian ritual yang telah ditetapkan. Umroh tidak memiliki kewajiban waktu tertentu dan dapat dilakukan oleh umat Muslim kapan saja sepanjang tahun.
Baca juga: Ancaman Menunda-nunda Haji Dengan Sengaja Padahal Mampu
Apakah Umroh Itu Panggilan Allah?
Dalam Islam, ibadah umroh tidak termasuk dalam rukun Islam yang lima, seperti halnya shalat, puasa, zakat, haji, dan syahadat. Haji merupakan ibadah yang diwajibkan oleh Allah kepada setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Sedangkan untuk umroh masih banyak ulama’ yang berbeda pendapat, namun untuk Mazhab Syafi’i dan Hambali, berpendapat bahwa hukum umrah adalah wajib sekali seumur hidup, landasan pendapat ini dari surat Al-Baqarah ayat 196.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 97:
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Ayat ini menunjukkan bahwa berziarah ke Baitullah (Ka’bah) merupakan bagian dari doa umat Muslim untuk memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Ayat ini juga menjelaskan tentang wajibnya Haji untuk seorang muslim. Namun, ayat ini tidak secara spesifik menyebutkan umroh sebagai panggilan langsung dari Allah.
Namun ada salah satu hadits yang menjelaskan bahwa tentang orang yang berumrah dan orang yang ber haji termasuk tamu Allah.
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji, dan orang yang berumrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, maka mereka pun memenuhinya. Dan mereka meminta kepada-Nya, maka Ia berikan kepada mereka (Ia kabulkan).” (HR. Ibnu Majah dihasankan oleh Syekh Al-Albani)
Dalam hadits ini sudah jelas bahwa umroh memang panggilan dari Allah, siapa saja yang memenuhi panggilan ini maka Allah akan mengabulkan semua permintaan mereka. Orang yang melakukan umroh, maka ia akan berada dalam keadaan tamu Allah hingga kembali ke negerinya.
Hadits ini menunjukkan bahwa umroh memberikan status khusus kepada seorang Muslim, yaitu sebagai tamu Allah. Hal ini menunjukkan betapa mulianya perjalanan umroh dalam pandangan umat Muslim.
Dapat disimpulkan bahwa seorang muslim yang melakukan haji dan umroh disebut tamu Allah, karena mereka akan dimuliakan oleh Allah dan dikabulkan segala permintaanya. Untuk itu muslim di anjurkan untuk memuliakan para tamu Allah ini, menolong mereka, membantu dan mempermudah mereka, membantu mereka yang memerlukan bantuan seperti lansia dan lainya.
Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama dari ibadah umroh adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca juga: Jarang Terdengar, Umroh Mabrur Artinya Apa Sih?
Yakin lah, Allah Memampukan Orang yang Terpanggil
Untuk anda para mukmin yang taat, Allah tidak memanggil orang yang mampu, namun Allah memampukan orang yang terpanggil. Banyak cerita dari saudara kita yang secara finansial pas-pas an, namun dengan izin Allah mereka dapat melaksanakan umroh maupun haji.
Ingin menjadi seseorang yang terpanggil bukan hanya modal niat saja, namun harus ada tekad dan keinginan kuat yang nantinya diterapkan pada tindakan selanjutnya. Dengan usaha yang maksimal di barengi dengan doa insyaallah terkabul. Dengan ketekunan dan doa nantinya akan menuntun ke baitullah.
Sumber: https://muslim.or.id/75596-alasan-disebut-sebagai-tamu-allah.html