Apa Itu Tawaf Qudum ? Berikut Penjelasanya

Apa Itu Tawaf Qudum ? Berikut Penjelasanya

Salah satu dari beberapa rangkaian rukun ibadah haji dan ibadah umroh adalah tawaf dan salah satunya adalah tawaf sunnah.

Thawaf adalah mengelilingi ka’bah tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat bertawaf.

Dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad, jika tidak bisa maka jama’ah dapat memberikan isyarat berupa melambaikan tangan, serta disunnahkan sholat sunnah 2 rakaat setelah melakukan thawaf.

Tawaf sendiri memiliki beberapa jenis, ada yang berpendapat 4 dan ada juga yang berpendapat 5, dilansir dari tuntunan manasik haji dan umroh dari Kemenag tawaf ada 5 jenis, tawaf rukun, tawaf qudum, tawaf wada’, tawaf sunnah dan tawaf nazar.

Tawaf Qudum Adalah

Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Pada umumnya tawaf qudum dikerjakan pada hari pertama saat jamaah baru datang di kota Makkah. Tujuan dari tawaf qudum ini untuk penghormatan seorang muslim terhadap Baitullah karena baru tiba di kota Makkah.

Hukum mengerjakan tawaf qudum adalah sunnah. Tawaf qudum bukan termasuk dalam rukun umroh dan haji jadi mengerjakanya tidak wajib.

Tawaf qudum ini biasanya dikerjakan oleh jamaah yang sedang melakukan haji ifrad dan haji qiran. Yang dimaksud haji ifrad adalah seseorang hanya melakukan haji saja tanpa melakukan umroh, sedangkan haji qiran ialah seseorang melakukan haji bersamaan dengan ibadah umroh, melakukan dengan sekali niat.

Baca Juga: Urutan Yang Benar Dalam Menunaikan Rukun Umrah, Mencukur Salah Satunya

Syarat Sah Tawaf Qudum

Untuk melaksanakan tawaf jamaah harus memenuhi syarat sah tawaf, jika ditinggalkan maka tawaf jamaah akan dihukumi tidak sah, berikut syarat sah tawaf:

  • Suci dari hadats kecil dan besar dan najis;
  • Menutup aurat;
  • Tawaf dikerjakan harus di dalam Masjidil Haram, juga termasuk di lantai dua, tiga, atau empat, meskipun saat melakukan melebihi ketinggian dari ka’bah.
  • Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula.
  • Posisi Ka’bah harus berada di sebelah kiri.
  • Waktu mengelilingi harus di luar Ka’bah, di luar Hijir Ismail juga.
  • Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
  • Bisa berniat sendiri jika tawaf tidak dilakukan waktu ibadah haji dan umroh.

Sunnah Tawaf

Selain melakukan hal yang wajib, jamaah harus mengerjakan hal-hal yang sunnah, karena ada yang berpendapat bahwa perkara sunnah merupakan penyempurna perkara yang wajib. Berikut sunnah tawaf yang bisa jamaah kerjakan ketika melakukan tawaf ifadah:

  • Memegang dan mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, serta meletakkan jidat pada permulaan tawaf. Namun tidak dianjurkan dikerjakan oleh perempuan. Jika dirasa tidak bisa diganti dengan isyarat dengan tangan kanan.
  • Berjalan cepat pada putaran pertama hingga ketiga tapi tidak berlompat dan berjalan seperti biasa pada putaran selanjutnya.
  • Melakukan idhthiba’ bagi laki-laki, idhthiba’ iyalah meletakkan selendang di bawah bahu kanan terus ujungnya diletakkan di bahu sebelah kiri hingga menutupinya. Yang intinya bahu kanan terbuka sedangkan bahu sebelah kiri tertutup.
  • Mendekat di sekitar ka’bah untuk laki-laki jika memungkinkan, sedangkan untuk perempuan dianjurkan untuk agak menjauh.
  • Disunnahkan menyentuh Ar-Ruknul Yamani tanpa harus mencium, jika tidak, bisa diganti berisyarat dengan melambaikan tangan.

Yang pada dasarnya tawaf qudum adalah tawaf yang dikerjakan di hari pertama saat kita datang di kota mekkah, yang tujuanya untuk menghormati Baitullah. Tidak wajib untuk mengerjakan tawaf ini namun sungguh disayangkan jika tidak bisa melakukannya, karena kesempatan ini jarang ditemukan dalam hidup.

Penjelasan Tawaf Sunnah Dalam Haji Dan Umroh

Penjelasan Tawaf Sunnah Dalam Haji Dan Umroh

Salah satu dari beberapa rangkaian rukun ibadah haji dan ibadah umroh adalah tawaf dan salah satunya adalah tawaf sunnah.

Baca Juga: Urutan Yang Benar Dalam Menunaikan Rukun Umrah, Mencukur Salah Satunya

Thawaf adalah mengelilingi ka’bah tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat bertawaf.

Dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad, jika tidak bisa maka jama’ah dapat memberikan isyarat berupa melambaikan tangan, serta disunnahkan sholat sunnah 2 rakaat setelah melakukan thawaf. Perintah untuk melakukan tawaf termaktub dalam AL-Qur’an:

ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Artinya: “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-‘Atīq (Baitullah).”

Dalam Tuntunan Manasik Haji Dan Umroh dari Kemenag menjelaskan bahwa ada lima jenis tawaf. Yang pertama ada tawaf rukun atau yang biasa disebut tawaf ifadah, tawaf ifadah adalah tawaf rukun haji dan juga disebut tawaf rukun umrah.

Yang kedua Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Yang ketiga ada tawaf wada’ atau tawaf perpisahan, yakni tawaf yang dikerjakan ketika jamaah ingin meninggalkan kota Mekkah. Yang keempat tawaf nazar, wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja. Dan yang terakhir tawaf sunnah.

Tawaf Sunnah Adalah

Tawaf sunnah adalah tawaf yang dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i. Karena dikerjakan dengan sukarela tawaf ini biasanya disebut tawaf tathawwu atau sukarela.

Tawaf sunna tidak wajib dikerjakan karena bukan termasuk dalam rukun haji dan umroh, tapi tetap untuk dianjurkan dikerjakan.

Sedangkan tawaf yang wajib dikerjakan ada 4 macam, tawaf qudum, tawaf nadzar, tawaf ifadah, dan tawaf wada, dan beberapa ulama berpendapat bahwa tawaf wada sunnah untuk dikerjakan. Selain keempat tawaf tersebut dihukumi sunnah.

Tidak ada batasan waktu untuk pelaksanaan dalam tawaf sunnah, jamaah bisa mengerjakan tawaf ini kapan saja setiap ada kesempatan.

Hoax !! Almira Travel Bukan Milik Abu Hamzah Bos Abu Tours

Hoax !! Almira Travel Bukan Milik Abu Hamzah Bos Abu Tours

Almira Travel dari PT Almira Berkah Abadi bukan milik Abu Hamzah bos Abu Tours. Abu Hamzah merupakan CEO Abu Tours yang telah melakukan pencucian dan penggelapan dana pencucian uang milik calon jamaah Umrah Abu Tours senilai Rp 1,2 triliun.

Pada tanggal 28 januari 2019 Abu Hamzah di jatuhkan vonis 20 tahun penjara dan denda Rp500 juta. Abu Hamzah Mamba menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Makassar, Sulawesi Selatan.

Amira Travel dari PT Almira Berkah Abadi merupakan biro Umroh dan Haji amanah, yang telah lama melayani jamaah untuk pergi ke tanah suci. 

Pemilik pertama untuk mengurus sampai izin PPIU Akhir ( Penyelenggara Haji Umroh ) 2019 awal dipimpin oleh owner Ihsan Fauzi Rahman, S.H. 

Beredar informasi tentang salah satu bisnis travel dari Abu Hamzah bos Abu Tours yang tidak sengaja memiliki nama yang sama iyalah Amira Travel.

Menanggapi Terkait beredar informasi yang tidak benar, banyak yang terkecoh dan mengira Almira Travel yang disebutkan adalah Almira Travel dari PT Almira Berkah Abadi.

Meskipun memiliki kemiripan nama tapi Almira Travel dari PT Almira Berkah Abadi telah lama melayani calon tamu Allah agar bisa pergi ke tanah suci dengan selamat dan nyaman.

Niat Shalat Safar Sebelum Berangkat Umroh Dan Tata Cara Sholatnya

Niat Shalat Safar Sebelum Berangkat Umroh Dan Tata Cara Sholatnya

Niat Shalat Safar Sebelum Berangkat Umroh – Sebelum hendak bepergian seorang muslim disunahkan untuk melaksanakan sholat sunnah terlebih dahulu, sholat sunnah ini diberi nama shalat sunnah safar. Karena Rasulullah mempunyai suatu kebiasaan melakukan sholat sunnah jika meninggalkan suatu tempat.

Begitu pula ketika seseorang ingin bepergian untuk melaksanakan ibadah umroh, dianjurkan untuk sholat sunnah safar agar perjalanan ibadah ke tanah suci diberikan kelancaran dan di berikan umroh yang mabrur.

Niat, Waktu dan Tata Cara Shalat Safar Sebelum Berangkat Umroh

Banyak ulama sangat menganjurkan shalat sunnah safar untuk dikerjakan sebelum bepergian, selain memiliki keutamaan tersendiri dulu Rasulullah selalu melakukan sholat sunnah safar jika hendak bepergian kemana saja.

Sholat sunnah safar dapat dikerjakan di waktu apapun, bisa dilaksanakan malam hari maupun siang hari, asalkan orang tersebut hendak bepergian. Sholat ini sebuah wujud permohonan seorang hamba agar diberi pertolongan, keselamatan dan hidaya selama diperjalanan.

Syarat dan rukun dari shalat sunnah safar tidak jauh beda dengan shalat sunnah pada umumnya, seperti harus memiliki wudhu’ dan menutupi aurat. Tata caranya pun tidak jauh beda sama sama dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri salam. Untuk niat dari shalat safar seperti berikut

أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalliî sunnatas safari rak’ataini lillâhi ta’âla

Artinya, “Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’âla.”

Pada rakaat pertama dianjurkan membaca surat Al-Kafirun setelah membaca surat Al-Fatihah, serta dianjurkan pada rakaat kedua membaca surat Al-ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah. Setela sholat selesai dianjurkan untuk membaca ayat kursi sebagai permohonan agar diselamatkan perjalanan kita nantinya.

Baca juga: 13 Ide Oleh Oleh Umroh Yang Bermanfaat

Keutamaan Shalat Safar

Imam As-Suyuthi dalam kitab Jam’ul Jawami’, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا خَرَجْتَ مِنْ مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ تَمْنَعَانِك مَخْرَجَ السُّوءِ وإذَا دَخَلتَ إِلَى مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ تَمْنَعَانِك مَدْخَلَ السُّوءِ

Artinya, “Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat, yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Dan jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah” (HR al-Baihaqi).

Dijelaskan hadits diatas bahwa shalat sunnah safar bukan hanya manifestasi kita kepada Allah SWT. Serta bentuk permohonan agar diberikan keselamatan dalam perjalanan, agar bisa melanjutkan ibadah-ibadah setelah perjalananya selesai.

Sumber: https://islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-safar-saat-hendak-bepergian-D3Ul0

13 Ide Oleh Oleh Umroh Yang Bermanfaat

13 Ide Oleh Oleh Umroh Yang Bermanfaat

Oleh-oleh umroh yang bermanfat – Tak lengkap rasanya sepulang dari tanah suci jika tidak membawakan oleh-oleh untuk keluarga, tetangga dan teman. Oleh-oleh pertama yang terlintas pasti kurma, buah khas timur tengah dengan sejuta manfaatnya, namun jika anda ketahui banyak oleh-oleh menarik selain kurma yang harus dibeli.

Kurma menjadi sasaran utama oleh-oleh umroh khas timur tengah yang populer, selain rasanya yang manis dan enak, kurma merupakan buah yang memiliki banyak manfaat yang sudah banyak dijelaskan hadits Nabi.

Namun masih banyak oleh-oleh khas timur tengah yang bisa bagikan kepada keluarga dan tetangga di rumah. Berikut rekomendasi oleh-oleh umroh yang mungkin cocok untuk keluarga anda:

Rekomendasi Oleh oleh umroh yang bermanfaat

Banyak sekali pilihan oleh-oleh khas timur tengah, dari makanan hingga souvenir. Harganya Pun tidak terlalu mahal, pilihlah oleh-oleh yang sesuai dengan budget. Berikut rekomendasi oleh-oleh mungkin cocok untuk anda:

1# Gelang Tasbih

Gelang tasbih biasanya digunakan untuk menghitung jumlah bacaan dzikir. Karena bentuknya beragam ada juga yang menggunakan untuk aksesoris seperti kalung dan gelang, bahayanya pun beragam ada yang terbuat dari kayu, manik-manik dan bahan lainya.

2# Parfum/ minyak wangi

Minyak wangi khas Arab memiliki aroma yang berbeda biasanya memiliki aroma khas rempah-rempah aromatik. Aroma seperti itu jarang ditemukan di Indonesia, jadi parfum/minyak wangi sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh umroh.

4# Siwak

Siwak merupakan alat untuk membersihkan gigi yang sudah digunakan sejak zaman Nabi. Siwak terbuat dari pohon Salvadora yang dibentuk seperti batang kecil, penggunaanya cukup di gosokkan ke gigi dan tentunya ini menyehatkan.

Baca juga: 5 Keistimewaan Umroh Beserta Hadistnya

5# Sajadah

Sajadah bisa dijadikan oleh-oleh umroh karena sangat bermanfaat. Sajadah biasanya digunakan untuk alas untuk beribadah terutama sholat. Pilihlah sajadah yang memiliki motif yang bagus, bisa berupa Makkah, Masjid Nabawi dan lainya.

Selain itu ada beberapa rekomendasi oleh-oleh yang mungkin cocok:

  • Henna
  • Madu Kashmir
  • Kacang Arab
  • Kismis Hitam
  • Maamoul
  • Coklat Arab
  • Air Zamzam
  • Kacang Pistachio

Tips Memilih Oleh-Oleh Umroh

  1. Pilihlah oleh-oleh yang berkaitan dengan ibadah seperti sajadah, buku, Al-Quran dan lainya. Selain bermanfaat anda juga akan mendapatkan pahala jika oleh-oleh tersebut digunakan untuk ibadah dan kebaikan.
  2. Oleh-oleh bermanfaat, Pilihlah benda yang memiliki manfaat agar tidak hanya menjadi barang koleksi saja.
  3. Oleh-oleh berkualitas. Bukan berarti mahal sesuaikan dengan budget untuk ukuran berkualitas.
  4. Oleh-oleh khas Arab Saudi. Pilih barang khas dan berhubungan dengan Makkah.
5 Keistimewaan Umroh Beserta Hadistnya

5 Keistimewaan Umroh Beserta Hadistnya

Keistimewaan umroh – Ibadah umroh tidak memiliki batas waktu pelaksanaanya, bisa dikerjakan di bulan apa saja dan tanggal berapa saja. Lain halnya dengan haji yang hanya bisa dikerjakan pada bulan Dzulhijjah, jadi umroh menjadi salah satu ibadah yang fleksibel dalam waktu.

Karena itulah banyak muslim menggunakan umroh sebagai alternatif untuk mengobati kerinduan beribadah di tanah suci, mengingat waktu antri dari haji sangatlah lama.

Seperti yang diketahui haji merupakan ibadah yang memiliki beribu keistimewaan, umroh juga tidak kalah, ibadah satu ini juga memiliki banyak keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. Sudah banyak hadits yang menjelaskan tentang keistimewaan ibadah ini.

Baca juga: 10 Hal Yang HARUS Dipersiapkan Sebelum Berangkat Umroh

Berikut hadits yang menjelaskan keutamaan dan keistimewaan umroh:

Hadits Keistimewaan dan Keutamaan Umroh

1# Di jaminan bebas hisab

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَرَجَ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِحَجٍّ، أَوْ بِعُمْرَةٍ فَمَاتَ فِيهِ، لَمْ يُعْرَضْ وَلَمْ يُحَاسَبْ، وَقِيلَ لَهُ ادْخُلِ الْجَنَّةَ, قَالَتْ وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللَّهَ يُبَاهِي بِالطَّائِفِينَ

 

Artinya, “Dari sayyidah Aisyah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Siapa saja yang keluar berhaji atau umrah melalui jalan ini, lalu meninggal di dalamnya, niscaya ia tidak ditampakkan dan tidak dihisab, lalu dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke surga.’ Aisyah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh Allah bangga terhadap orang-orang yang thawaf,’” (HR At-Thabarani, Abu Ya’la, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi).

Jika seseorang wafat ketika melaksanakan ibadah haji dan umroh, maka Allah telah menjanjikan surga tanpa harus melakukan hisab terlebih dahulu, sungguh mulia seseorang bisa wafat ketika beribadah.

2# Jaminan pahala dan masuk surga

عن جابر أَنَّ النَبِيَّ صلى الله عليه وسلم قال إِنَّ هَذَا البَيْتَ دِعَامَةٌ مِنْ دَعَائِمِ الإِسْلَامِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ فَإِنْ مَاتَ أَدْخَلَهُ الجَنَّةَ وَإِنْ رَدَّهُ إِلَى أَهْلِهِ رَدَّهُ بِأَجْرٍ وَغَنِيْمَةٍ

Artinya, “Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal, maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah memulangkannya dengan pahala dan ghanimah,’” (HR At-Thabarani).

Surga sebagai jaminan seseorang yang wafat ketika melaksanakan haji dan umroh, bukan hanya itu jika seseorang telah melaksanakan haji dan umroh maka Allah telah memberikan jaminan pahala dan ghanimah.

Senyum ceria jamaah Almira Travel

3# Mustajab doanya.

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ

Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka,’” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Sungguh mulia seseorang yang melakukan ibadah haji dan umroh, Allah telah mengampuni segala dosa mereka, bahkan Allah berjanji untuk mengabulkan segala doanya.

4# Tamu Allah yang Mustajab doanya.

عن جابر رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ

Artinya, “Dari sahabat Jabir ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya dan mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka,’” (HR Al-Bazzar).

Seperti yang disebutkan diatas, jamaah merupakan tamu Allah yang telah memenuhi panggila-Nya untuk itu Allah akan mengabulkan semua permintaan jamaah haji dan umroh

5# Penghapusan dosa dan jaminan surga

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Umrah ke umrah merupakan kafarah (dosa) di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga,’” (HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani).

Allah akan menghapus semua dosa yang berada diantara dua umroh, serta Allah menjanjikan surga untuk mereka para haji yang mabrur.

Sumber: https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/11-keutamaan-haji-dari-ampunan-hingga-mampu-memberi-syafaat-zTCIa